Dalam perjalanan spiritual seorang hamba, keinginan untuk meraih berkah duniawi sering kali menjadi salah satu tujuan yang tak terelakkan. Sebagian dari kita mungkin memerlukan pencerahan dan bimbingan agar dapat memahami lebih dalam tentang cara menarik rezeki dari sumber yang tak terduga. Salah satu metode yang sangat disarankan oleh ulama spiritual adalah melalui pengamalan Qosam Jalbu Dinnar. Ilmu ini telah diwariskan secara turun-temurun sebagai sarana untuk menarik keberkahan duniawi, berupa harta yang melimpah, yang dapat memenuhi kebutuhan hidup seorang hamba tanpa mengesampingkan kewajiban spiritualnya.
Makna Jalbu Dinnar dan Sejarahnya
Jalbu Dinnar berasal dari bahasa Arab, di mana jalbu berarti menarik atau mendatangkan, dan dinnar adalah mata uang yang digunakan pada zaman Nabi Muhammad dan masa-masa awal Islam. Pada zaman dahulu, dinar digunakan sebagai lambang kekayaan duniawi, namun kini maknanya dapat diartikan sebagai uang atau rezeki yang berlaku di zaman kita. Ilmu ini dinisbahkan kepada Syeikh Ashif bin Barkhiya, seorang ulama dan sosok yang dikenal memiliki kedalaman ilmu hikmah dan batin yang luar biasa.
Dengan mempraktikkan Qosam Jalbu Dinnar, pengamalnya akan mendapatkan keberkahan dalam bentuk limpahan rezeki, yang pada masa lalu berupa dinar emas, namun di zaman sekarang rezeki ini dapat hadir dalam berbagai bentuk mata uang yang relevan dengan waktu dan tempat. Harta duniawi yang melimpah ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, namun juga untuk membantu sesama, memperkuat ibadah, dan mendukung dakwah dalam menjalani kehidupan yang penuh keberkahan.
Ritual Pengamalan Qosam Jalbu Dinnar
Seperti halnya ilmu hikmah lainnya, Qosam Jalbu Dinnar memerlukan pengamalan yang penuh kesungguhan dan ketekunan. Pengamal diwajibkan menjalani riadhah atau latihan spiritual selama tiga hari berturut-turut, dimulai pada hari Selasa, yang dianggap memiliki kekuatan energi khusus dalam kalender spiritual. Setiap malam, dimulai dari pertengahan malam (nisful lail) hingga menjelang subuh, dzikir atau wirid Qosam Jalbu Dinnar harus dibaca sebanyak mungkin, dengan jumlah minimal 313 kali. Lebih afdhal jika dilakukan dengan bakhur Maghrobi yang dibakar selama proses pengamalan, untuk membantu menciptakan suasana spiritual yang khusyuk dan penuh energi positif.
Namun, sebelum memulai pengamalan ini, seorang pengamal harus melakukan tawasul, yakni mengirimkan doa kepada para ulama, nabi, dan orang-orang saleh, sebagai bentuk penghormatan dan memohon izin serta pertolongan dari mereka dalam proses pengamalan. Dalam hal ini, penting untuk diingat bahwa tawasul adalah cara seorang hamba untuk merendahkan hati di hadapan Allah SWT dan mengakui kebesaran-Nya melalui perantara para wali dan ulama.
Setelah masa riadhah selesai, Qosam Jalbu Dinnar tetap harus didawamkan atau dibaca secara rutin setiap hari. Dzikir ini dapat dilakukan dalam hitungan ganjil seperti 3 kali, 7 kali, atau hingga 313 kali, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pengamal. Bila seseorang sedang berada dalam kondisi sangat membutuhkan rezeki atau memiliki hajat tertentu, disarankan untuk memperbanyak bacaan dzikir ini.
Rahasia di Balik Ilmu Jalbu Dinnar
Ilmu Qosam Jalbu Dinnar tidak hanya bertujuan untuk mendatangkan harta secara material, namun juga memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Di dalamnya terkandung kalimat ismul adzom, sebuah kalimat rahasia yang dianggap sebagai salah satu kunci pembuka segala rahasia kehidupan. Dengan mengamalkan kalimat ini, seorang hamba akan merasakan bagaimana Allah SWT membuka pintu-pintu rezeki yang sebelumnya mungkin tampak tertutup.
Selain itu, rahasia terbesar dari ilmu ini adalah kemampuannya untuk menghubungkan pengamal dengan perbendaharaan rahasia Allah SWT. Rezeki bukan hanya tentang uang dan harta, tetapi juga tentang kesehatan, ketenangan batin, kelapangan hati, serta keberkahan dalam setiap aspek kehidupan. Pengamal ilmu ini, dengan izin Allah SWT, akan merasakan perubahan drastis dalam kehidupan ekonomi dan spiritual mereka. Kemiskinan yang dirasakan sebelumnya dapat berubah menjadi kecukupan, bahkan kekayaan yang melimpah, asalkan amalan ini dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas.
Pantangan dan Ketentuan dalam Mengamalkan Jalbu Dinnar
Seperti halnya ilmu-ilmu hikmah lainnya, Qosam Jalbu Dinnar memiliki aturan yang harus dipatuhi oleh setiap pengamalnya. Salah satu yang paling ditekankan adalah amalan ini bersifat free atau tidak bermahar. Ini berarti ilmu ini tidak boleh diperjualbelikan atau dimanfaatkan untuk mencari keuntungan materi secara langsung. Ilmu ini adalah berkah dari Allah SWT yang harus disebarkan dengan penuh keikhlasan, tanpa pamrih.
Bagi mereka yang melanggar ketentuan ini, diperingatkan bahwa ilmu tersebut akan menjadi kosong dan tidak memberikan manfaat apapun. Bahkan, lebih dari itu, ada ancaman bahwa mereka yang melanggar akan mendapatkan mudarat atau keburukan yang dapat menimpa mereka. Oleh karena itu, setiap orang yang ingin mengamalkan ilmu ini harus benar-benar memahami dan mematuhi setiap ketentuan yang telah ditetapkan oleh para ulama.
Sebelum memulai amalan ini, seorang calon pengamal harus mengucapkan qobiltu, yang berarti “saya terima”. Ini adalah bentuk persetujuan dan komitmen untuk menjalankan semua syarat dan ketentuan yang ada. Dengan mengucapkan qobiltu, seorang hamba menunjukkan niatnya untuk benar-benar mengambil bagian dalam berkah dan rahasia yang terkandung dalam ilmu Qosam Jalbu Dinnar.
Kesimpulan
Qosam Jalbu Dinnar adalah salah satu ilmu hikmah yang sangat agung, yang mampu membuka pintu-pintu rezeki dan keberkahan bagi setiap pengamalnya. Namun, seperti halnya segala sesuatu yang berkaitan dengan spiritualitas, ilmu ini harus dijalani dengan ketulusan, keikhlasan, dan ketaatan penuh terhadap ketentuan yang ada. Dengan izin Allah SWT, mereka yang mengamalkan ilmu ini akan merasakan perubahan luar biasa dalam kehidupan mereka, baik secara materi maupun spiritual.